Powered By Blogger

Tuesday, 16 September 2014

Workshop Pembentukan Protokol Pengumpulan Data Aspek Kerang

      Sertifikasi ekolabel MSC (Marine Stewardship Council) sejak pertama kali metodenya diperkenalkan pada 1999 telah secara luas diterima sebagai sistem sertifikasi yang sesuai dengan Panduan Eco-labelling serta CCRF (Code of Conduct for Responsible Fisheries) dari FAO (Food and Agriculture Organization). Dalam laporan independen yang baru saja dirilis (2010), Accentura menyebutkan bahwa sistem sertifikasi ini tercatat yang terbaik dari 6 sistem sertifikasi sejenis lainnya. Dengan menggunakan standar MSC, produk perikanan yang tersertifikasi diharapkan akan memiliki karakteristik yang baik dalam pengelolaan perikanan, keberlanjutan secara ekologi serta mekanisme ketertelusurannya. Sistem sertifikasi ekolabel ini telah menjadi standar produk perikanan ramah lingkungan dan lestari yang menjadi syarat utama agar produk tersebut bisa dipasarkan di negara Eropa dan Amerika. Mayoritas retailer besar dengan jaringan terluas di kedua benua tersebut bahkan sudah berkomitmen hanya akan menerima produk perikanan bersertifikat MSC.
           WWF Indonesia bekerjasama dengan KPI Jawa Timur yang memiliki kelompok dampingan nelayan kerang di pesisir Kenjeran dan Sedati, berkeinginan untuk mentransformasi kelompok dampingan menjadi berkelanjutan dan bertanggungjawab serta mendorong peningkatan kesejahteraan keluarga nelayan kerang. Salah satu aktivitas yang dilakukan adalah melakukan studi kelayakan menggunakan standard MSC guna menilai kesiapan perdagangan perikanan kerang oleh nelayan berdasarkan sertifikasi ekolabel.
           Studi kelayakan ini bertujuan untuk memberikan informasi secara umum mengenai perikanan, berdasar data yang didapat dari klien dan otoritas pengelola dimana aktivitas perikanan berada. Tujuan lain dari studi kelayakan ini adalah untuk mengidentifikasi kemungkinan hambatan atau masalah dalam memasuki sertifikasi ekolabel MSC.
           Sebagai tahapan utama dan pertama, maka perlu dilakukan penelitian untuk pengumpulan data aspek-aspek habitat, ekologi, biologi, morfologi, kerang (spesies target, spesies retained, spesies ETP, spesies bycatch) dan habitat serta ekosistemnya . Oleh karena itu, kami perlu melakukan diskusi bersama dengan pihak akademisi dan dinas perikanan, untuk mendapatkan masukan dalam pembuatan protokol pengumpulan data aspek tersebut.
        Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun protokol pengumpulan data aspek habitat, ekologi, biologi, morfologi kerang (spesies target, spesies retained, spesies ETP-Endangered, Threatened, or Protected species, spesies bycatch) dan habitat serta ekosistem kerang. 








No comments:

BUKU TAMU